Malam
itu, markas Joker diserang oleh Batman, Robin, dan Batgirl. Pasukan Joker
berhasil membunuh Robin dan Batgirl, tetapi Batman dapat menghabisi mereka
semua hingga tersisa Joker saja.
Sebelum
berhadapan dengan Batman, Joker mendengarkan rekaman seorang agen mata-matanya
yang memberitahu kelemahan Batman.
Di atap
gedung, Joker beradu jotos dengan Batman. Tentu saja Joker bukan tandingan
Batman. Berkali-kali Joker melayangkan pukulannya, tapi tidak berefek sama
sekali; sebaliknya, dengan mudah Batman mendaratkan bogemnya yang membuat Joker
kelabakan. Meskipun demikian, Joker terus tertawa.
Batman
melempar Joker hingga hampir terjatuh dari gedung, tapi dia memegang kerah
bajunya. Joker sudah tahu dengan kebiasaan ini, dia tahu Batman tidak akan
pernah membunuh musuh-musuhnya.
“Ada
kata-kata terakhir?” Tanya Batman.
“Ada!
Tapi pertanyaan...”
“Katakan!”
“Kapan
nikah?”
“Hah,
aku sudah kebal dengan itu, yang lain!”
“Baik...”
“Apa
kelemahan Superman?”
“Batu
kripton!”
“Terlalu
mudah, berikan pertanyaan yang lebih sulit!”
“Hmmm...
baiklah...” Joker mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, “berbicara tentang
batu kripton, kamu tahu ini apa?”
Batman
memandang tajam ke tangan Joker.
“Apa? Aaah...
tidaaak!”
“Hehehehehe...
kenapa Man?”
“Sialan
kau Joker! Jangan buah peria itu! Aaargh!”
“Hahaha...”
Joker tertawa puas, “kamu sama seperti Superman, sama-sama superhero yang
memiliki kelemahan!”
“Tidak... Joker, plis!”
Batman
melepaskan pegangannya. Membuat Joker langsung terjatuh dari puncak gedung 10
tingkat tersebut.
“Oh
sial...” kata Joker.
Duak!
Tubuhnya menghantam beton. Dia langsung tewas. Belum cukup sampai disitu,
sebuah truk pengangkut sampah melewat dan... craaak! Tamatlah riwayatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar