Pagi itu
para warga berkumpul di rumah pak Wisnu, membahas tentang mobil misterius yang
kerap muncul di malam hari. Misterius karena mobil tersebut berjalan sendiri
tanpa ada seorangpun di dalamnya, dan selalu muncul di malam hari. Meskipun
tidak mengganggu, tetap membuat warga resah dan penasaran. Haris, seorang
pemuda yang masih orang baru di kampung itu, sangat antusias dengan masalah
ini, karena di kampung lamanya pernah terjadi kasus serupa, yaitu delman hantu
yang berjalan tanpa ditarik kuda dan tidak ada orangnya.
Malam
Jumat, Haris dan para pemuda melakukan ronda malam. Mereka menanti kehadiran
mobil misterius tersebut. Namun hingga adzan shubuh berkumandang, tidak juga
muncul. Esok malamnya pun masih samahingga malam Senin. Yang muncul hanyalah
sebuah mobil berisi sekumpulan anak muda glamor yang hendak pesta ke kota.
Malam
Rabu minggu depan, ketika sedang tidur, Haris dibangunkan oleh temannya bahwa
mobil misterius tersebut muncul di jalan dekat lapangan sepak bola. Secara
sembunyi-sembunyi, para pemuda mengawasi mobil tersebut perlahan melaju
mengelilingisekitar lapangan, kemudian masuk ke lapangan. Lampu jalan yang
menembus kaca depan, menunjukkan tidak ada seorangpun di dalamnya.
Setelah
itu mereka memutuskan untuk mendekatinya. Tanpa diduga, mobil tersebut menabrak
salah seorang pemuda hingga terpental; membuat mereka marah lalu menendang,
memukul, dan menggoyang-goyangkan mobil tersebut. Namun itu malah membuat mobil
terus melaju hingga tertahan oleh pepohonan.
Tiba-tiba,
muncul dua orang lelaki muda berkacamata.
“Tunggu!
Tahan! Jangan rusak mobil itu!”
“Siapa
kalian?” Tanya Haris.
“Kami
pegawai perusahaan yang sedang menguji mobil yang dikendalikan dari jarak jauh
oleh komputer.”
“Haaah?”
Kata yang lainnya.
Setelah
mendengar penjelasan dari kedua lelaki berkacamata tersebut, Haris dan pemuda
lainnya memutuskan untuk bubar. Akhirnya teka-teki mobil misterius yang selama
ini menghantui kampung tersebut, selesai sudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar