Sebagai
orang yang berkecimpung di bidang Teknologi Informasi (TI), tas punggung berisi
Laptop, Smartphone, dan pakaian rapih adalah yang harus ada pada diri Arif;
menjadikannya semacam seragam yang mesti dikenakan setiap hari, termasuk ketika
sedang jalan-jalan.
Ketika
sedang bersantai di sebuah kios kue alun-alun kota, dia melihat seorang
perempuan muda sedang berlari mengejar seorang lelaki berbadan besar yang
memegang sebuah tas berwarna merah.
“Itu
pasti jambret, aku harus menolongnya!”
Arif
menitipkan barang-barangnya pada pemilik kios, kemudian mengejar lelaki
tersebut.
Ketika
tepat berada puluhan sentimeterdi belakangnya, Arif segera loncat dan menahan
kedua kakinya, membuatnya langsung terjatuh dengan posisi dada dan muka
membentur tanah hingga berdarah.
“Aha,
kena kamu! Sekarang kembalikan tas itu!”
Beberapa
saat kemudian datang sekelompok lelaki yang bukannya membantu Arif, tapi malah
menghajarnya.
Duk!
Duak! Kapow!
“Bentar...
ben... bentar... tahan dulu! Kenapa malah saya yang dihajar, saya kan mencoba
menolong perempuan itu darijambret ini?”
“Menolong?
Kamu mengacaukan semuanya!” Kata seorang lelaki berkemeja hitam, “Adegannya,
pemainnya, dan waktunya; kami sedang membuat film, kamu tidak lihat?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar