Malam
itu, Syarip keluar dari kosannya untuk membeli makanan. Ketika akan melewati
jalan yang biasa dilaluinya, jalan tersebut tertutup lumpur bekas banjir tadi
sore. Terpaksa dia melewati jalan yang membelah kompleks pekuburan. Jalan itu
sepi dan minim penerangan.
Di
pertengahan jalan, dia merasa ada seseorang yang mengikutinya di belakang, tapi
setelah dilihat, tidak ada siapa-siapa. Bulu kuduknya mulai berdiri.
Beberapa
menit kemudian dia mendengar suara langkah kaki di sampingnya, tapi setelah
dilihat, ternyata seekor kucing.
Syarip
mempercepat langkahnya hingga sampai di depan sebuah masjid yang dipenuhi oleh
beberapa pedagang kaki lima.
Selesai
membeli makanan, dia kembali melewati jalan tersebut.
Beberapa
menit kemudian...
Hihihihi!
Tiba-tiba
terdengar suara tertawaan perempuan misterius.
Dia
melihat ke sekelilingnya, tidak ada siapa-siapa.
Hihihihihi!
Suara tersebut kembali terdengar
Hihihihihi!
Hihihihihi! Hihihihihi! Lama kelamaan volumenya semakin tinggi.
“Iiih
kunti!” Kata Syarip sambil berlari sekencang-kencangnya.
Suara
tersebut terus terdengar hingga dia sampai di depan kos.
Drrrt...
drrrt... drrrt... terasa sesuatu bergetar di badannya.
“Eh?”
dia mengambil ponsel di saku jaketnya.
Ternyata
ponsel tersebutlah yang mengeluarkan suara tertawaan perempuan tersebut.
“Goblok,
ini pasti si Doni yang ngejailin masang alarm pake ringtone kunti!”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar