Masih
ingat di sore yang gerimis itu
Air
mata membasahi pipi ibu
Menyaksikan
ayah berdiri di pintu
Yang
sejenak tampak membatu
Dia
memberikan kecupan pada ibu
Dan
juga pelukan padaku
Kemudian
dia pergi ke tempat yang jauh
Untuk
membanting tulang bermandikan peluh
Selama
waktu yang lama sekali
Kuharap
ayah akan segera kembali
Suatu
hari datanglah berita tentangnya
Awalnya
membuatku sangat gembira
Tapi
ternyata membuatku sangat berduka
Aku
benar-benar tak menyangka
Pertemuan
di sore itu adalah yang terakhir kalinya
Aku
dapat melihat matanya, mendengar suaranya, mencium baunya
Ibuku
menangis sejadi-jadinya
Aku
bersedih sesedih-sedihnya
Kini ayah pergi untuk
selama-lamanya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar