Tengah siang itu, Boni dan Dodi sedang duduk-duduk
di bawah sebuah pohon yang melindungi mereka dari terik matahari. Di ujung
jalan, mereka melihat seorang pengendara sepeda motor yang akan melewati jalan
di depan mereka. Mereka berdua saling menatap satu sama lain sambil tersenyum.
Mata mereka dengan tajam memperhatikan pengendara tersebut.
Beberapa saat kemudian...
Boni ke tengah jalan sambil
melambai-lambaikan kedua tangannya.
Pengendara lelaki tersebut berhenti, “kenapa
ya bang?”
“Maaf bisa minta tolong, apa anda
membawa kunci pas? Ini motor saya bermasalah.” Jawab Boni.
“Oh, ada.” Pengendara itu lalu
meminggirkan sepeda motornya.
Ketika sedang melihat mesin sepeda motor
Boni, Dodi muncul dari balik semak-semak, kemudian menempelkan sebuah kain ke
hidungnya. Tak sampai 5 detik, pengendara itu langsung tak sadarkan diri.
Boni segera menyeret tubuhnya ke
semak-semak, mengambil tas di punggung, lalu pergi membawa kabur sepeda
motornya. Sedangkan Dodi menggunakan sepeda motor Boni.
***
Di rumah kontrakan Boni, mereka berdua
tertawa-tawa sambil merokok dan minum-minum.
“Kerja bagus Dod!” Kata Boni.
“Ya ya ya, hahaha! Sepertinya isi tas
itu berharga sekali Bon...” balas Dodi.
Boni mengambil tas tersebut, “uh...
berat juga, apa ya isinya?”
Sreeet... Boni mengeluarkan sebuah kotak
kardus dari dalamnya.
“Ha... sepertinya benda yang sangat
berharga!” Kata Boni.
Kardus pun dibuka, dan ternyata isinya
adalah...
Sebuah bom waktu rakitan, dan layar
LED-nya yang berwarna merah menunjukkan angka: 00.00.03
“Apa?” kata Boni.
Tatapan Dodi terlihat kosong.
DUAAARRR!!!
Bom tersebut meledak, mereka berdua
tewas seketika. Rumah kontrakan tersebut langsung hancur berkeping-keping. Beruntung
tidak ada korban jiwa lain selain mereka berdua karena rumah tersebut tidak
menyatu dengan rumah warga yang lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar