Minggu, 31 Juli 2016

Begadang Oh Begadang

Begadang oh begadang
Memang ada orang-orang
Yang menganggap itu membuat senang
Apalagi jika ada waktu luang
Ditambah suasananya yang tenang
Dan pastinya berlembar-lembar uang
Katanya, semua itu membuat melayang
Tapi... jangan lupakan sayang
Sayang pada tubuh kitorang

Minggu, 24 Juli 2016

Terus Berjalan ke Depan

Kita berjalan... terus berjalan... terus berjalan ke depan
Demi mencapai cahaya di ujung jalan
Namun seringkali kita lupa menengok ke belakang
Begitu banyak orang yang menyebut-nyebut nama kita
Meminta bantuan untuk berjalan mencapai cahaya itu
Dan seringkali pula kita enggan membantu mereka
Dengan alasan tidak punya waktu untuk berhenti sejenak
Atau menganggap mereka tidak pantas untuk dibantu

Rabu, 20 Juli 2016

Desa Sedih

Dalam kelelahan aku terduduk di depan sebuah warung di suatu desa
Kusaksikan penduduknya mondar-mandir dengan wajah sedih
Seperti tidak ada sedikitpun kebahagiaan dalam hidup mereka
Cuaca yang mendung turut menjadikan tempat ini suram

Aku bertanya kenapa mereka tampak sedih
Mereka menjawab dengan mengarahkan telunjuk mereka
Mengarah pada sekumpulan orang-orang yang sedang sibuk
Sibuk bersama mesin-mesin yang ribut

Kemudian aku kesana, dan akhirnya aku tahu
Aku tahu apa yang membuat penduduk desa ini bersedih
Orang-orang sibuk itu, mereka mendatangkan kegelisahan dan kesedihan
Ke desa ini yang sebelumnya asri dan tenteram

Orang-orang sibuk itu, mereka tidak peduli pada kemanusiaan
Hanya peduli pada perut dan tempat duduk sendiri saja
Mereka tidak peduli kebersamaan, keindahan, dan perdamaian
Sama sekali tidak peduli

Akankah desa ini kembali seperti sebelum aku menyebutnya: Desa Sedih?
Semoga saja

Jumat, 15 Juli 2016

Perbatasan Hujan

Itu adalah hujan... ya... di depan
Tapi di tempatku berdiri sekarang... tidak ada air yang turun dari langit
Bukan keanehan, tapi karena aku berada di dekat perbatasan
Perbatasan antara daerah hujan dan tidak hujan
Lewati itu, maka akan terasa perbedaannya
Ulala... aku suka pemandangan ini
Menunjukkan betapa indah dan hebat ciptaan-Nya

Kamis, 14 Juli 2016

Indahnya Ciptaan-Mu

Suatu hari, aku berhasil mencapai puncak gunung itu
Kuhayati pemandangan yang ada
Kemudian kusadari bahwa selama ini aku salah
Semua keluhan itu... betapa tidak bersyukurnya aku
Tapi aku percaya ada masa depan untuk berubah
Sekarang, aku begitu bersyukur atas semua pemberian ini
Alam yang begitu asri dan permai
Betapa tidak ada yang dapat menandingi indahnya ciptaan-Mu

Selasa, 12 Juli 2016

Kota Embun

Pertama kali aku memasukinya... terasa istimewa
Hawa dingin langsung menyelimuti tubuh
Bukan dingin yang menusuk, tapi dingin yang menyegarkan
Membebaskan hawa panas yang terjebak dibawah pakaian

Pepohonan rimbun dan hijau
Burung-burung berseliweran dan merdu
Langit cerah biru dan berawan putih
Cahaya matahari tidak terlalu terang atau redup

Aku merasa... seakan tempat ini adalah dimana aku lahir dan dibesarkan
Begitu banyak keindahan yang menyentuh jiwaku
Ini adalah tempat yang asri, sejuk, dan tenteram
Inilah dimana aku berdiri sekarang, kota Embun... aku menyebutnya

Kamis, 07 Juli 2016

Sudah Waktunya

Sudah waktunya
Mahkota ini kuserahkan padamu
Sebagai tanda bahwa kamu adalah penerus
Ingatlah wahai raja muda
Singgasana bukan untuk semena-mena
Negara dan rakyat menantimu
Esok entah akan gelap atau terang
Tapi yang pastinya
Kamu harus terus berusaha memberikan yang terbaik

Selalu Ada Cerita (Nya)

Selalu ada cerita, wahai kawan-kawan lama
Saat kita masih di masa itu
Masa muda yang penuh keceriaan
Masa yang dipenuhi canda dan tawa
Sekarang, disaat kegelisahan dan ketakutan merajalela
Kita tahu bahwa semua kenangan itu menjadi pelipur lara
Tapi itu semua takkan kembali lagi
Karena ada yang sangat penting yang harus dikerjakan
Masa ini pun akan menjadi masa lalu
Entah akan seperti apa jadinya
Tapi itu semua akan selalu ada cerita (nya)

Selasa, 05 Juli 2016

Lupa

Ketika mereka menjadi kaum yang berada di atas
Mereka lupa pada saat masih dibawah
Lupa akan janji untuk bersyukur
Bersyukur kalau berhasil naik
Lupa akan janji untuk menolong
Menolong orang-orang dibawahnya
Dan lupa akan janji untuk menjadi seperti padi
Padi yang makin merunduk makin berisi
Semoga Tuhan menyadarkan mereka, amin

Jalan yang Serbasalah

Serbasalah...
Mau pelan, disuruh cepat oleh yang di belakang...

Serbasalah...
Mau cepat, disuruh pelan oleh yang di depan...

Serbasalah...
Melaju di pinggir, disuruh ke tengah...

Serbasalah...
Melaju di tengah, disuruh ke pinggir...

Serbasalah...

Pelan celaka...
Cepat celaka...
Di pinggir celaka...
Di tengah celaka...

Serbasalah, jalan yang serbasalah...
Sekarang jalan memang membuat serbasalah....