Senin, 24 April 2017

Kau Biarkan Itu

Kau biarkan itu mendekati dirimu...
Kau biarkan itu masuk kedalam bawah sadarmu...
Kau biarkan itu bersemayam dalam dirimu...
Kau biarkan itu menguasai seluruh jiwamu...

Mengatur bagaimana kau berpikir...
Mengatur bagaimana kau mengukir...
Mengatur kemana kau mengalir...
Menentukan seperti apa kau berakhir...

Kau biarkan itu begitu...
Ketika kau diberitahu tentang itu...
Kau segera berlalu...
Terkadang dengan gerutu...

Dan ketika itu telah tinggal menghabisimu...
Kau baru berlari kesana-sini tak menentu...
Sambil berteriak berharap ada yang membantu...
Namun semuanya telah terlambat bagimu....

Selasa, 18 April 2017

Takkan Pernah dan Takkan Mau

Mereka takkan pernah melakukan,
Seperti yang biasa mereka tuliskan,
Diatas kertas yang berjuta lembaran,
Dalam hari-hari ini kehidupan...

Mereka takkan mau mendengarkan,
Setiap kata yang bernama masukan,
Meski itu adalah ketulusan,
Dari yang memiliki kedekatan...

Karena itu... sudah tertanam...
Di pikiran mereka yang terdalam...
Sesuatu yang begitu mencengkram....

Kamis, 13 April 2017

Beribu Kekagumanku Pada Mereka

Itukah yang mereka sebut rendah hati?
Ketika lidah sering menusuk hati...

Itukah yang mereka sebut rendah diri?
Ketika ketinggian selalu mereka cari...

Itukah yang mereka sebut kesusilaan?
Ketika merampas tiap hari dilakukan...

Itukah yang mereka sebut kejujuran?
Ketika topeng selalu mereka kenakan...

Itukah yang mereka sebut kelembutan?
Ketika merenggut tiap hari dilakukan...

Itukah yang mereka sebut ketulusan?
Ketika kebaikan senang mereka perhitungkan...

Bagaimana mereka mau mewujudkan persatuan?
Ketika mereka sendiri mengusahakan perpecahan...

Bagaimana mereka mau mewujudkan perdamaian?
Ketika mereka sendiri mengusahakan peperangan...

Bagaimana mereka mau mewujudkan persaudaraan?
Ketika mereka sendiri mengusahakan permusuhan...

Beribu kekagumanku pada mereka...
Yang mampu hidup dengan dua muka...

Dan beribu kekagumanku pada mereka...
Yang mampu hidup dengan dua jiwa...

Beribu kekagumanku...
Beribu kekagumanku...
Beribu kekagumanku pada mereka....

Selasa, 11 April 2017

Mari Kita Sambut Hujan

Ayo kemarilah... kemarilah teman-teman sekalian...
Mari kita semua sambut ini hujan...
Tapi bukan dengan bermacam tarian...
Ataupun dengan banyak nyanyian...

Namun marilah kita ucapkan rasa syukur kita...
Pada Tuhan Yang Maha Kuasa...
Dan jangan sekalipun mengutuk pemberian-Nya...
Karena tanpa air segalanya percuma...

Lihatlah langit diatas kita...
Betapa banyak air tak terkira...
Betapa tak terhitung kasih sayang-Nya...
Dan betapa tak terbatas kekuatan-Nya....

Jumat, 07 April 2017

Arjuna Semu

Jangan, janganlah kamu terkesima pada itu Arjuna!
Karena itu bukanlah Arjuna yang sebenarnya...
Meski dia bisa mengeluarkan emas dari genggamannya,
Dia adalah setan yang sedang menyerupai rupanya...
Kalau kamu jatuh dalam pelukannya...
Kamu kan abadi dalam dunianya...
Dunia yang takkan membuatmu bahagia...
Dunia yang penuh derita di ujungnya...
Meski penuh bahagia di sebelumnya...

Lari... larilah dari sana!
Jauh-jauhlah kamu dari sana!
Lari... larilah tiap melihat dirinya!
Mengelaklah dari dirinya!
Percayalah, kamu takkan terkena nestapa...
Selama kamu menghindar darinya....

Carilah Pohon Itu

Kamu terlalu berharga tuk berdiri sendiri disana...
Dibawah awan-awan hitam yang memenuhi langit,
Mengeluarkan petir-petir menggelegar...
Dan dalam terpaan angin yang berhembus kencang,
Membawa butiran-butiran air dingin...

Sungguh berbahaya bagimu, sungguh...
Banyak hewan buas yang kan memangsamu...
Bau tubuhmu... dan panas tubuhmu,
Mereka dapat menciumnya... merasakannya...

Seharusnya kamu berteduh dibawah sebuah pohon...
Pohon rimbun yang berakar kuat...
Pohon rimbun yang berbuah banyak...
Pohon rimbun yang kan memberimu naungan...

Sungguh, kamu harus segera mencari pohon itu...
Jangan menunggu banyak waktu dan harapan...
Segeralah pergi dari sana, segeralah!
Dan kalau kamu sudah menemukannya...
Berlindunglah sampai matahari muncul kembali...
Dan angin sejuk berhembus ke seantero negeri...

Tapi, jangan pernah lupakan pohon tersebut...
Meski waktu telah berlalu dan berlalu...
Dan meski kamu sedang tak ada di negeri ini...
Berkunjunglah padanya tiap waktu menyediakanmu...
Dan rawatlah dia seperti dia pernah menaungimu....

Selasa, 04 April 2017

Mereka yang Keluar di Malam yang Gelap

Mereka, keluar di malam yang gelap...
Mencari orang-orang yang terlelap...
Yang tak bisa berlaku tanggap...
Pada semangat mereka tuk menyantap...

Mereka, sulit tuk dilihat wajahnya...
Jubah dan topeng melindungi rupanya...
Gerakannya sungguh begitu kilatnya...
Dan suara begitu sedikit bersamanya...

Mereka, takkan pernah berani...
Tuk keluar diwaktu matahari...
Karena takut tuk dicari...
Dan karena takut pada mati...

Mereka, bekerja bukan demi hati...
Hanya untuk emas yang menanti...
Yang diberi oleh para misteri...
Yang sembunyi dibalik tirai besi....

Satukanlah Jiwa dan Ragamu

Bung, kalau kau ingin perubahan...
Yang mana itu pada kebaikan...
Kemarilah, ikut dalam perjuangan...
Jangan hanya membanding-bandingkan...
Yang tiap hari kau ucapkan...
Karena, itu hanya bualan...
Yang kan jadi kebiasaan...
Kebiasaan dalam kejelekan...
Dan dapat datangkan kebencian...
Yang bisa berujung permusuhan...
Permusuhan yang pasti menghancurkan...

Bung, tak ada yang menyuruhmu...
Tuk berdiam diatas tanah ini...
Tanah yang kuanggap rumah sendiri...
Yang begitu indah berseri...

Bung, kalau jiwamu ada disana...
Kenapa ragamu tak bersamanya...
Tak seharusnya kau memisahkannya...
Segeralah kesana tuk menyatukannya...

Segeralah kau kesana bung, segera...
Dan janganlah kau menunggu waktu....

Sabtu, 01 April 2017

Kita Masih Punya Masa Depan

Kau terbangun dari tidurmu...
Dengan nafas yang memburu...
Dan keringat membasahi tubuhmu...

Lalu kau menatap keluar jendela...
Dengan mata terbuka selebarnya...
Melihat pemandangan yang ada...

Kemudian kau berkata pelan,
Apakah ini semua kenyataan,
Ataukah hanya khayalan?

Kau tampar mukamu,
Kau cubit kulitmu,
Dan kau jewer telingamu...

Hanya untuk memastikan,
Apakah benar ini semua kenyataan...

Dan benar ini semua kenyataan...

Lalu kau menangis dalam sepi...
Berharap semua ini tak terjadi...
Dan berharap waktu dapat kembali...

Tapi semuanya telah terjadi...
Tangis darah pun takkan berarti...
Meski kau sambil menari...

Namun, janganlah berputus asa...
Karena kau tak sendiri disana...
Dan harapan belumlah sirna...

Sekarang sekalah air mata di wajahmu...
Dan beranjaklah dari kasurmu...
Lalu keluarlah dari rumahmu...
Dan lihatlah di kejauhanmu...
Ada mentari yang menunggu...
Tersenyum hangat menyinari dirimu...

Kau mesti mengetahui,
Bahwa kau tak sendiri...
Kau mesti mengetahui,
Bahwa kesempatan belum mati...
Dan kau mesti mengetahui,
Masa depan masih menanti...

Ayo kita kepalkan ini tangan...
Kearah langit yang berawan...
Katakanlah kita takkan berhenti melawan...
Selama masih nyata itu ancaman...
Yang merampas tiap kehidupan...

Jangan menyerah wahai kawan...
Ayo kita berjalan bersamaan...
Bersama kita satukan kekuatan...
Kita masih punya masa depan!